Jumat, 07 Januari 2011


Command & Conquer: Red Alert 3

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Command & Conquer: Red Alert 3
Sampul Command & Conquer: Red Alert 3 - Natasha (Versi Windows)
Sampul Red Alert 3.
PengembangEA Los Angeles
PenerbitElectronic Arts
Komposer musikFrank Klepacki
SeriCommand & Conquer (aliran utama)
Red Alert (sub-seri)
EnjinRNA
Resolusi layar720p[3]
Version1.12 (15 Juli 2009)
Sistem operasiWindowsXbox 360PlayStation 3Mac OS
Tanggal rilisWindows:
AN October 28, 2008[4][5]
UE October 31, 2008[6][7]
Xbox 360:
AN November 11, 2008[4][8]
UE November 14, 2008[6]
PlayStation 3:
AN March 23, 2009[9]
UE March 27, 2009[3]
Mac OS:
AN March 2009[10]
Kategori permainanReal-time strategy
Mode permainanSingle-playerCo-operative,multiplayer
MediaDVD-DLBlu-ray DiscSteam
Kebutuhan sistemMinimum: Windows XP SP2, AMD Athlon 3000+/Intel P4 2.2GHz atau setara, RAM 1GB, Memori 6GB pada HD, seri nVidia GeForce 6 /ATI X1800 atau lebih baik, DX9c atau 10 compatible sound.
Rekomendasi: Windows Vista SP1, AMD Athlon X2 (3500+)/Intel Core 2 Duo (2.6GHz) atau setara, RAM 2GB, Hardisk bebas 10GB, nVidia GeForce 6800 atau lebih baik/ATI X1900 atau lebih baik.
Koneksi internet dibutuhkan untuk bermain online.
Alat permainanKeyboard dan Mousegamepad
Command & Conquer: Red Alert 3 adalah permainan video real-time strategy tahun 2008 yang dikembangkan oleh EA Los Angeles dan diterbitkan oleh Electronic Arts. Permainan ini diumumkan pada 14 Februari 2008,[11] kemudian dirilis pada 28 Oktober 2008 di Amerika Serikat untuk basisMicrosoft Windows Komputer personal dan tiga hari kemudian diliris di Eropa. Versi untuk konsol Xbox 360 dirilis di Amerika Serikat pada 11 November 2008. Versi PlayStation 3 mengalami penundaan dikarenakan kesulitan dengan arsitektur sistem.[9] Pada 21 Januari 2009 EA secara resmi mengumumkan Command & Conquer: Red Alert 3 - Ultimate Edition,[12] versi PS3 yang mengandung materi tambahan yang lebih daripada versi PC dan Xbox 360. Ultimate Edition dirilis pada 23 Maret 2009. EA juga mengumumkan rilis untuk versi Mac OS, yang dikonversikan ke Mac OS olehTransGaming.[10] Permainan ini adalah bagian dari sub-seri Red Alert dalam seri permainan Command & Conquer. Pada awal Januari, EA Los Angelesmengumumkan sebuah tambahan baru untuk permainan ini yaitu: Command & Conquer: Red Alert 3 - Uprising, sebauh pak ekspansi berdiri sendiri untuk single player yang dirilis untuk Windows pada Maret 2009. Pak ekspansi ini juga ditawarkan melalui distribusi digital.[13]
Permainan di bertempat pada dunia parallel dimana Perang Dunia II tidak pernah terjadi - pada versi asli Red AlertAlbert Einstein kembali ke masa lalu dan melenyapkan Hitler di tahun 1920an. Setelah kemenangan Sekutu (Allied) di Red Alert 2, pemimpin Soviet kembali ke masa lalu dan melenyapkan Albert Einstein pada tahun 1927, mencegah Sekutu menciptakan senjata atom sementara Uni Soviet sedang mengumpulkan kekuatan, melawan Sekutu tahun 1950an. Pada permainan ini, Empire of the Rising Sun juga meningkatan kekuatan dan menjadi ancaman bagi faksi lain (sebuah hasil yang tidak disengaja karena penjelahan waktu oleh Uni Soviet). Tiga faksi tersebut bisa dimainan, dengan gameplay utama melibatkan membangun basis, mengumpulkan sumber daya, melatih tentara yang terdiri dari unit darat, air, dan udara untuk mengalahkan pemain lain. Setiap faksi memiliki campaign dengan melibatkan kerjasama penuh, bisa kerjasama dengan Artificial Intelligence atau dengan pemain manusia lain melalui online. Campaign ini mengikuti garis cerita, dengan mengaplikasikan objektif misi yang spesifik dan pelarangan beberapa unit tertentu. Bermainskirmish yang tidak melarang unit tertentu, bermain melawan computer atau multiplayer melalui LAN atau online juga tersedia dalam permainan ini.
Permainan ini mendapatkan review yang sebagian besar positif, dengan banyak pengulas memuji komponen co-operative dan multiplayer sebagai kelebihan permainan ini, dengan peningkatan peran unit laut dibandingkan dengan permainan real-time strategy lain. Kelemahan yang sering disebutkan termasuk beberapa aspek seperti mencari jalan (pathfinding) unit.

Daftar isi

 [sembunyikan]

[sunting]Gameplay

Sebagian besar struktur sekarang bisa lepas pantai, jauh dari jangkauan beberapa unit musuh.
Red Alert 3 tetap memelihara ini mekanik RTS dari seri Command & Conquer. Antar Faksi mengumpulkan sumber daya untuk membuat markas militer dan pasukannya. Strukturnya dangkal tetapi memiliki tech tree yang lebar dengan variasi unit dan senjata super yang sukar dipahami. Tipe senjata terspesialisasi sampai titik dimana seorang tentara dapat bertahan dari serangan langsung kanon antii-tank. Penambahan unsur Red Alert 3 yang paling terlihat adalah tambahan faksi Empire of the Rising Sun, mirip dengan Tiberium Wars yang menambahkan faksi Scrin, campaign yang butuh kerjasama, dan peperangan laut.
Campaign "single-player" sekarang membutuhkan kerjasama. Setiap misi dimainkan bersama dengan satu sekutu. Ketika dimainkan secara online, sekutunya adalah pemain manusia lain. Jika offline sekutu dikendalikan oleh komputer. Setiap tim berbagi penghasilan yang sama dan secara umum mulai dengan pasukan yang sama. Karakter yang dikendalikan computer bisa diberikan perintah yang sangat sederhana, seperti pergi ke posisi yang spesifik, atau menyerang targer spesifik. Campaign mempunyai sembilan misi untuk setiap faksi. Setiap jalan cerita faksi saling berhubungan (mutually exclusive),tidak seperti Tiberium Warspendahulu dan paket ekspansi penerusnya, tetapi seperti permainan Command & Conquer lain.
Peperangan laut ditekankan sebagai alternatif penyerang baris depan. Executive producer Chris Corry menyatakan bahwa banyak unit tempur sekarang bisa amfibi, menukar efektifitas dengan fleksibilitas yang meningkat. Bangunan dan keseluruhan markas dapat dibangun diatas air, dan hanya tertentu yang tidak bisa seperti fasilitas unit darat,[14] dan pemain yang "menghiraukan laut [adalah] kehilangan bagian penting dari potensi ekonominya atas musuhnya." Meskipun begitu ada beberapa peta campaign yang keseluruhan berbasis darat, tetapi peta multiplayer memiliki laut yang cukup luas dipeta tersebut.
The use of naval units and various unit abilities also helped stop players from sticking to one unit and constructing large amounts of (or spamming) them early game.[rujukan?] This was a standard strategy for Command & Conquer 3: Tiberium Wars/Kane's Wrath, where players would try to build more of one unit faster than their opponent.[rujukan?]
Kemampuan mengendalikan kemampuan sekunder secara manual adalah umum di tiap faksi dan tiap unit dalam permainan. Penggunaannya bervariasi: adanya yang seperti saklar mati atau nyala, yang lain harus menarget musuh, dan yang lain bisa dipicu hanya dengan satu kali memencet tombol. Kendaraan konstuksi Jepang bisa membangun/menyebar pada lokasi yang spesifik, seorang wamil (Conscript) Uni Soviet bisa mengganti senjata dengan cepat, dan satuan artileri Allied bisa menggunakan perisainya dengan memencet tombol tetapi ada periode cooldown sebelum bisa digunakan kembali. Semua kemampuan diakses dengan memencet tombol yang sama. Permain ini juga menghadirkan poin experience yang bisa digunakan untuk menggupgrade tipe unit dan membeli "commander abilities," dimana bisa memanggil serangan udara, melihat peta (recon sweeps), sorotan satelit magnetik (magnetic satellite beams),dll. Kemampuan komandan tidak membutuhkan biaya sumber daya tetapi memiliki periode cooldown yang signifikan.
Situs ladang bijih (ore field) sebagai sumber daya dihilangkan di permainan ini. Ini berasal dari Red Alert pertama yang mempunyai fungsi yang sama dengan tiberium, dan disini digantikan dengan tambang kecil yang seolah-olah memiliki bijih yang keluar dari tanah. Mekanik permainan ini tidak memiliki perubahan yang besar karena ladang bijih digantikan oleh tambang bijih kecil. Penempatan penyulihan-biji memiliki dampak yang besar dalam permainan ini.

[sunting]Desain

Red Alert pertama berkisar pada Perang Dunia II antara Sekutu (termasuk Jerman) dan Uni Soviet, dan teknologi tinggi yang hanya dipahami oleh orang tertentu, seperti senjata tesla coil yang dihubungkan dengan death ray Tesla yang gagal, perjalanan waktu yang dihubungkan dengan rumor Philadelphia Experiment, dan force fieldRed Alert 2 menghadirkan serangan Soviet ke Amerika Utara dengan tank, kapal udara yang besar, dan anti-kapal yang secara fisik mendominasi yaitu giant squid; ekspansinya, Yuri's Revenge, memperluas persoalan sampai pada UFO dan program luar angkasa Soviet. Executive producer Chris Corry menyatakan dalam wawancara pra-rilis bahwa Red Alert 3 akan terdiferensiasi setiap faksinya."[15]
Soviet dan Allied memiliki tekstur campuran antara lama dan fitur baru. Soviet condong pada kekejaman dan pasukan yang brutal: Kapal udara raksasa Kirov tetap dipertahankan dan flak troopers sekarang adalah penal troops, sementara attack dog adalah unit Allied dan Soviets attack dognya digantikan dengan attack bear yang identik. Unit baru termasuk tank berat seperti "Hammer Tanks" yang bisa merobek senjata dari musuh dan menghancurkannya dengan magnetic beam, anti-infantri yang cepat disebut dengan "Sickles" yang bisa loncat melewati ketinggian yang berbeda, Kapal tempur "Stingray" yang amfibi dilengkapi dengan kumparan tesla kembar, dan alat transportasi amfibi "Bullfrog" yang juga anti-udara serta bisa menembak penumpang didalamnya melalui meriam. Soviet kini kehilangan teknologi nuklirnya dikarenakan cerita latar belakang permainan, tetapi memiliki teknologi yang simple, unit yang murah dan bangunan yang cepat diperbaiki seperti Super Reactor dan Crusher Crane, membuat Soviet mudah untuk menguasai markas musuh. Tank Soviet secara umum lebih kuat daripada tank Allied dan Jepang secara keseluruhan, dengan tambahan seperti Iron Curtain. Sebuah perubahan yang berarti dari Red Alert 2 adalah angkatan udara: sebagai tambahan selain Kirov, Soviet kini memiliki akses pada pesawat MiG dan helikopter tempur. Bangunan Soviet dibangun langsung dilapangan, membuat proses pembangunannya lebih lama dibandingkan dengan Allied dan Jepang. Sebagai pengganti bom nuklir, Soviet mengembangkan Vacumm Imploder, hulu ledak yang menyedot manusia, kendaraan, dan merusak bangunan ke dalam lubang padat sebelum meledak.
Allied/Sekutu mempunyai variasi gadget yang luas (sebagian besar tidak mematikan), sebagian besar sama dengan unit tingkat lanjut Red Alert 2. Unit baru termasuk Hydrofoil dengan sinar-pengacak senjata, helikopter tidak bersenjata yang memiliki sinar pembeku dan pemerkecil, dan Destroyer yang amfibi dengan lapis baja yang magnetik yang bisa mengalihkan serangan musuh kepada dirinya. Unit Allied memiliki aksen dan intonasi yang paling bervariasi. Teknologi chrono Allied pada Red Alert 2 sebagian besar lenyap tetapi masih tersisa, sehingga unit Chronosphere masih tersisa dan kembalinya unit Tanya sekarang dilengkapi dengan sabuk waktu ("time belt") mengembalikan lokasi dan darahnya ke beberapa detik lalu. Teknologi tinggi Allied digerakkan oleh Perusahaan FutureTech dikarenakan ketiadaan Einstein. Karena teknlogi dan pembangunan basisnya membutuhkan cukup waktu, Allied lebih menjadi patience-friendly.[16] Kekuatan utama Allied adalah angkatan udara dengan jangkauan pesawat yang luas dari bomber sampai pesawat tempur superior. Ultimate weapon Allied saat ini adalah Proton Collider, sebuah senjata yang memanfaatkan bahan fisik yang tidak diketahui yang menyebabkan kerusakan hebat pada tingkat atom.
Empire of the Rising Sun memiliki infantry dengan baju zirah samurai dengan senapan energy dan pedang cahaya katanamecha yang bisa berubah, ninja, murid perempuan dengan kemampuanpsionic, dan pesawat yang bisa menyelam/kapal selam yang bisa terbang. Beberapa unit kunci Jepang bisa merubah bentuknya dari darat-ke-air atau air-ke-darat, membuat felksibilitas yang besar dibandingkan dengan unit Allied atau Soviet. Sebaliknya, beberapa “unit kunci” nya lebih lemah unit faksi lain dengan spesifikasi yang sama, memaksa pemain untuk memproduksinya dalam jumlah yang besar atau menggunakkannya secara efektif dengan dukungan dari unit lain. Unit air Jepang sangat besar kapabilitasnya, dari kapal khusus anti-kapal sampai pada kapal tempur yang besar. Bangunannya mudah dibangun dan tidak membutuhkan listrik yang besar. Bangunan Jepang juga tidak dibatasi oleh batas area, sehingga Jepang lebih cepat dan efesien memperluas basisnya—sehingga dapat memperoleh ore lebih cepat. Berada di garis waktu yang berubah, Jepang sekarang ahli dalam persenjataan fisik/psionic, tidak hanya commandonya, tetapi juga Psionic Decimatornya. Ultimate weapon meluncurkan gelombang energy yang bisa meratakan sebuah basis. Jepang juga memiliki sebuah Nanoswarm, sebuah mesin yang menghasilkan perisai nanoparticle, mirip dengan iron curtain, tetapi tidak-bergerak dan mencegah segalanya untuk masuk dan keluar dari perisai tersebut.
Mode campaign tetap memelihara tema peperangan camp yang dimainkan secara lurus, dengan beberapa markas rahasia di gunung berapi, inflitrasi android, dan lain-lain. Red Alert 3 ini juga menggunakan Full motion video dengan menghadirkan actor nyata. Pemfilman dimulai pada April 2008.

[sunting]Plot

Dasar pikiran dari tiga campaign pada dasarnya sama, walaupun mengikuti variasi berbeda tergantung dari vari jalan cerita. Menghadapi kekalahan di tangan Allied (kelihatannya setelah akhir dari Red Alert 2: Yuri's Revenge), Jendral Soviet Nikolai Krukov dan Kolonel Anatoly Cherdenko menggunakan mesin waktu untuk kembali ke Brussel tahun 1927 pada Konferensi Fisika Internasional dan mengeliminasi Albert Einstein. Hal ini mencegah Einstein untuk menciptakan teknologi yang membuat Allied dapat mengalahkan Uni Soviet pada permainan sebelumnya. Saat kembali ke masa sekarang, Jendral Krukov menemukan bahwa Cherdenko adalah Perdana Menteri Uni Soviet dan Soviet hampir sebagian bear menguasai Eropa. Tetapi, tanpa keberadaan Einstein, Empire of the Rising Sun muncul di Jepang. Jepang juga memutuskan untuk mendeklarasikan perang melawan Allied dan Uni Soviet. Menemukan bahwa senjata nuklir Soviet tidak eksis lagi dikarenakan tidak ada eksistensi Einstein, Uni Soviet dipaksa, bersama dengan Allied (Sekutu), ke perang tiga-arah dengan Jepang.

[sunting]Soviet

Pada campaign Soviet, Cherdenko pertama mengirimkan komandan yang baru diangkat untuk mengusir pasukan Jepang dari teritori Soviet di Leningrad dan beberapa teritori Soviet lain, kemudian menyerang Jepang dan membunuh Kaisar Yoshiro sebelum melanjutkan serangan melawan Allied. Allied pada fasilitas riter di Geneva dan Mykonos dihancurkan. Memalsu penyerangan pada hidupnya sebagai alasan untuk menmbunuh musuhnya, Cherdenko memerintah pemain untuk membunuh Jendral Krukov pada markas udara Von Eisling. Dr. Zelinsky, ilmuwan yang menciptakan mesin waktu, menginformasikan pada pemain bahwa peristiwa yang terjadi dikarenakan Soviet berusaha merubah masa lalu, dan Cherdenko aslinya bukan Perdana Menteri Soviet. Cherdenko kemudain mencoba dan gagal untuk membunuh pemain setelah informasi ini, dikarenakan ia merasa bahwa informasi yang diketahui pemain akan sangat berbahaya. Cherdenko dianggap mati setelah pemain menghancurkan benteng-gunung berapinya setelah menghancurkan Marsekal Bingham di Pulau Paskah (Easter Islands). Setelah berurusan dengan Cherdenko, pemain kemudian melakukan serangan ke New York agar memaksa Allied untuk menyerah. Perang kemudian berakhir dengan pemain menjadi Perdana Menteri selanjutnya dari Uni Soviet, yang mencakup keseluruhan dunia dikarenakan tidak ada yang bisa menghentikan ekspansi Soviet.

[sunting]Allies

Campaign Allied dimulai Field Marshal Bingham memerintah pemain untuk mengamankan perbatas wilayah Allied di Eropa. Pemain memukul mundur invasi Soviet di pantai Brighton, kemudian mengambil alih Cannes dan menghancurkan HQ Soviet di Heidelberg. Tetapi, peperangan tersebut membuat kedua faksi sama-sama mudah diserang, hal ini membuat Empire of the Rising Sun mengirimkan benteng terapungnya untuk memblokade Allies dan Soviet. Hal ini menyebabkan persetujuan antara Allied dan Soviet untuk bergabung melawan Jepang (meskipun hal ini menimbulkan protes dari Presiden Amerika Ackerman).
Koalisi yang dipimpin pemain kemudian mampu mengambil alih pelabuhan Gibraltar. Koalisi ini kemudian melanjutkan serangan menyerang benteng apung tersebut di Atlantik Utara dan sukses melumpuhkan benteng tersebut. Pada saat yang sama, Ackerman menjadi marah pada Marsekal Bingham karena jalinan sekutu dengan Soviet, daripada menghancurkan Soviet. Ackerman kemudian mengambil inisiatif untuk menghancurkan Moscow dengan senjata super laser yang dikendalikan di Mount Rushmore. Bingham mengirim pemain untuk melumpuhkan senjata tersebut serta pertahanannnya, dan membunuh Ackerman.
Karena aliansi dengan Soviet aman, Allied kemudian berencana menyerang Tokyo untuk menyapu habis kepemimpinan Jepang dengan satu serangan. Ini adalah pertarungan yang kritis, dikarenakan Komandan tertinggi Jepang akan memerintahkan penghancuran beberapa kota di Amerika. Pada saat itu, Soviet yang dipimpin oleh Jendral Krukov seharusnya membawa angkatan laut Soviet yang "besar" untuk membantu pasukan Allied. Setelah beberapa penundaan, Sovied menyatakan bahwa pasukan mereka sangat jauh dari medan tempur dan mereka memiliki "masalah personal," kemudian mereka memutuskan untuk tidak berpartisipasi dan meninggalkan pemain sendirian menghadapi pasukan Empire.
Setelah pertempuran tersebut, Dr. Zelinsky berpihak pada Allied, ia menginformasikan pada mereka bahwa PM Soviet telah kembali ke masa lalu untuk merubah saat ini, komplikasi saat ini disebabkan penggunaan mesin waktu tersebut, ia juga mengingatkan mereka bahwa pasukan penyerang Soviet sedang membangun kekuatannya di Kuba, hal ini membuktikan bahwa Ackerman adalah benar keyakinannya bahwa Soviet telah mengkhianati Allied. Setelah menghancurkan pasukan invasi Soviet di Kuba, Allied kemudian meluncurkan Operasi Chronostorm dan men teleportasi pasukannya untuk menghancurkan benteng Premier Cherdenko di Leningrad untuk menghentikan Cherdenko kabur ke luar angkasa. Pada akhirnya, Cherdenko dan Jendralnya di tempatkan di penjara- Cryo (dibekukan) untuk seumur hidup dikarenakan kejahatannya atas kemanusiaan. Sementara itu, Lt. Eva dan Tanya keduanya mengajak Komandan (pemain) untuk kencan. Wakil Presiden Amerika Serikat, diperankan oleh David Hasselhoff, kemudian menerima kuasa sebagai Presiden Amerika baru pada pidato publiknya.

[sunting]Empire of the Rising Sun

Campaign Empire of the Rising Sun dimuali dengan invasi skala-penuh dari Uni Sovet, saat Soviet hampir mengalahkan Allied. Invasi Jepang dimulai dengan kendaraan transportasi yang bisa menyamar yang berhasil menyelinap ke kota pesisir yaitu Vorkuta yang sedang merayakan Tahun Baru. Ketika penyamaran tersebut diketahui, kota diperintahkan untuk menyerang. Taktik Kaisar Yoshiro awalnya berkisar menyerang target simbolis seperti monument untuk mempengaruhi keinginan dan moral dari Sovier – dan nantinya, mengambil alih stasiun penyiaran di Amerika Serikat untuk penyiaran propaganda agar melawan Allied. Pada sisi lain, anak Kaisar yang kurang tradisional, Putra Mahkota Tatsu, menganjurkan untuk menyerang target militer yang sebenarnya – Walaupun begitu ayahnya biasanya tidak mengindahkannya. Putra Mahkota Tatsu adalah penggemar robot, dan membenamkan dirinya pada hal berbau teknologi sebagai usahanya untuk memodernisasi tentara Jepang.
Seraya Empire of the Rising Sun menyerang teritori Allied dan Soviet, Allied membuat pakta dengan terpaksa dan berusaha untuk membangun kekuatan untuk serangan bali. Kaisar percaya bahwa ia telah menghancurkan semua harapan kebebasan untuk Allied. Pasukan Jepang telah mengambil alih sebagian besar Rusia Barat dan secara brutar membantai siapa saja yang melawan. Seorang Jendral Soviet di kota Odessa menolak untuk menyerah, dan hasilnya adalah kota tersebut dihancurkan oleh robot prototype berkaki tiga yang bernama Shogun Executioner. Landmark seperti katedral, balai opera, dan rumah sakit menjadi target untuk dihancurkan. Tetapi, karena kepuasan diri Kaisar tersebut segera berakhir dan memaksa Jepang untuk defensive melawan pasukan Allied, yang masih memiliki kekuatan yang cukup untuk melakukan serangan skala-besar atas Pearl Harbor yang adalah pulau Jepang di Hawaii dan menyerang satu lawan satu melawan Benteng apung Jepang. Walaupun kedua serangan tersebut berhasil dikalahkan, pasukan gabungan Allied-Soviet berhasil menduduki Tokyo.
Ketika mengganti Presiden Ackerman dengan kembaran robotnya, Kaisar mengetahui keberpihakan Zelinsky dan bagaimana ia menolong Cherdenko merubah sejarah melalui perjalanan-waktu. Hal ini menghancurkan Kaisar, karena tidak ada Takdir Agung (Divine Destiny) jika sejarah saja bisa diubah. Ia kemudian menyerahkan kuasa Shogunate (kepemimpinan militer Jepang) pada anaknya. Dibawah komando Pangeran Tatsu, invasi Allied-Soviet ke Tokyo berhasil ditumpas, dan serangan skala-besar untuk menyerang Kremlin menghasilkan kematian Perdana Menteri Cherdenko dan Jendreal Krukov – meskipun menit-menit akhir untuk membawa terbang mesin waktu dengan selamat setelah kehancuran Kremlin. Hal ini mengakhiri pertempuran dengan Uni Soviet (dan sekutunya) yang kemudian menyerang pada Kaisar Jepang. Keberhasilan Jepang membuat Yoshiro dapat mengatasi rasa bersalahnya dan membuka pikirannya bahwa gagasan Tatsu bahwa Jepang dapat menciptakan takdirnya sendiri.
Pada misi akhir, pemain diperintahkan untuk menyerang pasukan Allied yang tersisa di Amsterdam, serta menghacurkan Markas besar Allied terakhir dan HQ FutureTech – perusahaan yang bertanggung jawab atas teknologi canggih yang dimiliki Allied. Pertempuran itu menghancurkan keseluruhan kota dan jutaan tewas. Meskipun jumlah Allied kalah besar setidaknya 400:1, sebagian besar pasukan invasi Jepang dapat dihancurkan. Walaupun kedatangan Dr. Zelinsky dan pasukan Soviet dan peluncuran senjata ultra FutureTech yang menghancurkan segalanya di kota, Jepang berhasul mengalahkan Allied dan menghancurkan FutureTech dan Soviet yang tersisa – pergi sehingga Empire of the Rising Sun bebas menguasai dunia. Pada akhir adegan, cahaya redup dari chronosphere terlihat dari latar belakang yang mensugesti bahwa Allied yang masih selamat bisa mengaktifkan itu dan mungkin akan kembali ke masa lalu untuk mempengaruhi hasil dari perang. Komandan (pemain) diberi gelar "Supreme Shogun". Pemberi laporan singkat, Intelligence Officer Suki Toyama, mengundang komandan ke tempat pribadi yang berada di pesisir utara Oahu untuk beristirahat, yang mengindikasikan bahwa ia memiliki perasaan romantis pada komandan.

[sunting]Aktor

[UR] berarti karakter ini juga muncul di Red Alert 3 - Uprising.

[sunting]Uni Soviet

  • Tim Curry sebagai Premier Anatoly Cherdenko

[sunting]Allied

[sunting]Empire of the Rising Sun

  • Ron Yuan sebagai Crown Prince Tatsu [UR]
  • Kelly Hu sebagai Intelligence Officer Suki Toyama

[sunting]Soundtrack

Komposer Frank Klepacki kembali menulis tiga track untuk permainan ini. Ketika diwawancarai mengenai masalah ini, Klepacki mengindikasikan bahwa ia mempunyai keinginan kuat untuk berkontribusi lebih, tetapi mengakui fakta bahwa ia saat ini bukan karyawan Electronic Arts lagi dan saat ini ia bekerja untuk Petroglyph Games, secara kontrak memang ini tidak mungkin. Pada pertemuan komunitas RA3 pada Juni 2008, Klepacki menunjukkan sebuah video pada keseluruhan komunitas C&C yang menyatakan bahwa ia dipekerjakan untuk bekerja pada Red Alert 3, dan ia sedang mengkomposisikan Hell March 3, update terbaru dari ikon tema Red Alert'.[17][18]
Pada November 2008, Crispy Gamer[19] melaporkan bahwa James Hannigan dan Timothy Michael Wynn menulis mentahan dari musik permainan ini berdurasi 114 menit total, dengan Hannigan mengkomposisikan menu tema 'March Soviet' bersama dengan pembuatan musik untuk Empire of the Rising Sun Faction, sementara Wynn menulis musik untuk Allies dan track Soviet sisanya. Music4Games juga melingkupi lagu dari music permainan ini. [1]
Band From First to Last mengkomposisikan beberapa versi remix dari "Hell March" dam "Hell March 2", yang hadir pada Red Alert 3 soundtrack yang dibundel bersama Red Alert 3 'Premier Edition'.[20]
Sebuah soundtrack bernama "All Your Base Are Belong To Us", adalah referensi untuk Zero Wing dan internet meme.

[sunting]Pengembangan

Peperangan laut lebih ditonjolkan di Red Alert 3.
Permainan Red Alert ketiga secara tidak resmi diumumkan oleh Electronic Arts kemudian executive producer C&C yang dipimpin oleh Mark Skaggs pada Desember 2004, sesaat setelah rilis Lord of the Rings: The Battle for Middle Earth.[21] Tetapi, Mark Skaggs meninggalkan Electronic Arts tanpa alasan yang tidak spesifik setelah pengumuman tersebut, dan tidak ada penyebutan "Red Alert 3" sampai 12 Februari 2008, ketika US PC Gamer membahas "Red Alert 3".[22] Red Alert 3 kemudian secara resmi diumumkan oleh Electronic Arts pada 14 Februari 2008.[11] Pada 17 Mei trailer pertamanya dirilis.

[sunting]Pengujian Publik beta

Pengujian publik beta diumumkan pada Februari 2008, menyatakan bahwa pengguna PC yang mendaftarkan kode yang terdapat di Command & Conquer 3: Kane's Wrath atau Command & Conquer 3 Limited Collection pada 15 September 2008 dapat berpartisipasi pada test beta multi pemain. [11][23] Dari 24 Juli 2008, orang yang mendaftarkan kode beta tersebut mulai menerima e-mail yang menyatakan bahwa partisipan akan menerima kunci dan pranala Client Download mulai akhir Juli dan Agustus.[24] Anggota FilePlanet juga bisa berpartisipasi di beta, dan server beta tersebut mulai dari 22 Agustus 2008.[25] Server Red Alert 3 Beta kemudian ditutup pada 29 September 2008.

[sunting]SecuROM

Produser eksekutif Chris Corry menyatakan bahwa Red Alert 3 akan dibundel bersama dengan perangkat lunak controversial [26][27][28] SecuROM. Permainan harus diaktifkan pertama kali secara online, tetapi hana bisa diaktifkan dan diinstal sebanyak lima kali per serial. [29] Catatan bahwa aktivasi ini adalah mentarget sistem, jadi pengguna hanya dapat menginstaal ualang sebanyak yang dia mau pada satu computer saja tetapi hanya bisa mengaktifkan nya pada lima computer yang berbeda. Setelah aktivasi kelima, konsumen membutuhkan bantuan dari EA Customer Service untuk setiap tambahan aktivasi. Corry juga menyatakan bahwa uninstall permainan tidak akan mengembalikan instalasi yang telah dipakai kembali ke pengguna. [30] Tetapi, setelah beberapa patch yang dirilis oleh EA, uninstalls akan mengembalikan instalasi kembali ke pengguna.[31]
Akibat dari dari kontroversi SecuROM Spore, ada teriakan dari beberapa kumpulan konsumen yang akan mengancam boikot Red Alert 3 jika permainan ini dibundel dengan mekanisme seperti digital rights management. Sebagai respon, EA mengumumkan bahwa Red Alert 3 batasan aktivasi akan ditingkatkan dari 3 ke 5 aktivasi per computer. Banyak konsumen tetap tidak puas, menyatakan untuk segala usaha dan tujuan mereka akan "menyewa" permainan dari EA dengan harga penuh.[32][33] Patch 1.05 menyediakan kemampuan agar pengguna dapat mende-autorisasi permainan dari menu setting dalam permainan.
Sebelum permainan rilis, Corry memberikan catatan penting pada usia panjang judul dan keterkenalan Command & Conquer tidak mungkin dapat diimbangi oleh server otentikfikasi, yang hanya berusia satu tahun dari sekarang. Yang akan mencegah pengguna untuk otentikfikasi. Corry menyatakan bahwa "saat permainan ini telah tinggal secara alami di konsumen dan resiko pembajakan telah turun, kami... [akan] mematikan server otentikfikasi [dan] kami akan membuat sebuah patch yang akan menghilangkan proteksi kopi dari permainan. "[34]
Pada 8 Januari 2009, permainan ini tersedia melalui Steam [35] dengan SecuROM. Tetapi pada 19 Februari 2009 sebuah patch dirilis untuk menghilangkan SecuROM dari permainan[36] tetapi tetap dilindungi oleh Steam DRM.

[sunting]CD key

Ada juga beberapa isu ada beberapa kopi permainan ini dibundel yang kekurangan satu digit dari CD key dari manualnya. [37] Respon awal EA adalah "menebak" digit terakhir agar dapat bekerja,[38][39][40] tetapi kemudian ini direvisi segera dengan cara menghubungi e-mail team EA.[37]. Kemudian EA membuka sebuah halaman dimana digit yang hilang bisa diperoleh tanpa menghubungi customer service, tetapi dengan membutuhkan akun EA untuk masuk ke halaman web tersebut.[41]

[sunting]Pemasaran

Red Alert 3 bisa preorder dari 20 Agustus 2008 dan mempunyai bonus termasuk permainan Command & Conquer: Red Alert 2, map multiplayer eksklusif, sebuah DVD bonus yang mengandung film bervariasi, dan desktop wallpaper Red Alert 3.[42]

[sunting]Premier Edition

Red Alert 3 Premier Edition mempunyai bonus soundtrack CD (termasuk remix dari "Hell March" dan "Hell March 2"), dan sebuah bonus DVD yang didalamnya documenter pembuatan permainan ini, adegan dari syuting sinematik permainan, dan tips strategi. Edisi ini juga mengandung sebuah kode untuk mendownload map multiplayer eksklusif dan sebuah kode untuk permainan beta Command and Conquer di masa depan. Di Inggris, Premier Edition dijual eksklusif di retailer GAME.[43]
DI Taiwan, Premier Edition ekslusif dan terbatas dirilis, mengandung item tambahan, seperti tas punggung Red Alert 3.[44]
Pada 18 September 2008, EA mengumumkan bahwa kopi dari Red Alert 3 akan termasuk sebuah kode untuk membuka item eksklusif di Warhammer Online: Age of Reckoning yang dikenal sebagai "Kossar's Helm" untuk waktu yang terbatas.[45]
EA Singapura bersama juga dengan 'Gamers.com.my' mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan Red Alert 3 Commander's Pack secara eksklusif di Singapura dan Malaysia. Paket ini kemudian dirilis pada 27 Oktober 2008 untuk Singapura dan 28 Oktober 2008 untuk Malaysia. Commander's Pack ini mengandung C&C Red Alert 3 Premier Edition, C&C Red Alert 3 Dicota Notebook BacPac, dan sebuah Microsoft Sidewinder X6 Gaming Keyboard dengan decal Garskin Red Alert 3. Poster eksklusif dan T-Shirts Soviet diberikan bagi siapa saja yang datang paling awal ketika rilis paket ini. Edisi lebih kecil dan murah dari Commander's Pack disebut Officer's Pack juga dirilis. Officer's Pack ini mengandung C&C Red Alert 3 Premier Edition dan C&C Red Alert 3 Dicota Notebook BacPac.[46][47]

[sunting]Ultimate Edition

Pada 21 Januari 2009, EA mengumumkan bahwa Red Alert 3: Ultimate Edition akan dirilis pada PlayStation 3 bulan Maret.[48] Menurut director pengembangan senior David Seeholzer:
"The most noticeable difference you'll see in the Ultimate Edition on PS3 is an increase the visual quality of the game so that it truly stands up to HD Blu-ray definition. A perfect example of this is what you will see in the game's water. One of the huge new features you'll see in Red Alert 3 is an increase in naval warfare and amphibious units. Most strategy games in the past have never paid much attention to navy but we're bringing it to the center. As such, we paid close attention to detail with it and ensured that we maximized its visual aspects, without penalizing game performance even under the most intense of battles."
"Perbedaan yang paling terlihat di Ultimate Edition di PS3 adalah meningkatnya kualitas visual dari permainan yang sesuai dengan HD Blu-Ray definition. Contoh sempurna dari penjelasan ini adalah apa yang anda liat di air dalam permainan. Salah satu fitur terbesar yang akan anda lihat di Red Alert 3 adalah peningkatan dalam perang naval dan unit amfibi. Kebanyakan permainan strategi di masa lalu tidak pernah memberikan perhatian besar pada angkatan laut tetapi kami membawa ini ke pusatnya. Seraya, kita memberikan perhatian khusu pada detailnya dan memastikan bahwa kita memaksimalkan aspek visualnya, tanpa mengurangi performa permainan ditengah pertempuran yan intens. "

Permainan ini juga mempunyai peta multiplayer baru, video dibalik layar, pemograman Command & Conquer TV, profil pada unit Red Alert 3 dan soundtrack Red Alert 3.
Menurut EA, Red Alert 3 akan memiliki grafis dan performa yang lebih baik di PlayStation 3 dibandingkan dengan Xbox 360, berkat renderer yang lebih komplek daripada versi PC.[49]
Tetapi, banyak permintaan dari konsumen potensial yang ingin mengambil kelebihan dari PS3 dengan menggunaakn mouse dan keyboard untuk tujuan bermain, tanpa ancaman untuk tidak membeli produk,[50] kelihatannya tidak mungkin dipenuhi. Seeholzer daripada merujuk pada "langkah maju" untuk mengembangkan interface kontrol untuk konsol, ia memberikan jawaban yang jelas melalui wawancaranya dengan IGN. [51]
IGN:
Console RTS fans have had issues with controls that aren't mouse and keyboard, arguing that it's less responsive. Will the Ultimate Edition include support for mouse and keyboard for the PS3, or has the CommandStick evolved to a point that it's comparable?
David Seeholzer:
The team at EALA has been committed to furthering the evolution of RTS control on the console and we feel that with Red Alert 3, this interface has taken another strong step forward. A console controller certainly does present different mechanics than a mouse/keyboard combination, but this also gives us the opportunity to create a game that can be played on console the way people play on the couch, on the floor, or even on a beanbag chair. To me, this seems very reminiscent of the same debate that raged years ago regarding first-person shooters on the console. I don't think FPS would be such a vibrant and successful genre on console had game makers tried to work around the primary control mechanism rather than embracing it."

[sunting]Resepsi

[sembunyikan] Resepsi
Skor agregat
AggregatorScore
GameRankingsPC: 81% (40 reviews)[52]
MetacriticPC: 81% (38 reviews)[53]
X360: 77% (15 reviews)[54]
Skor review
PublikasiSkor
1UP.comPC: A-[55]
Game Informer8.75/10
GameProPC:4/5 starsStar full.svgStar full.svgStar full.svgStar empty.svg[56]
GameSpotPC: 8.0/10[57]
GameSpyPC: 4/5 starsStar full.svgStar full.svgStar full.svgStar empty.svg[58]
IGNPC: 8.2/10[59]
Official Xbox Magazin9.0/10
PC Gamer UK88%[60]
PC Gamer US92%[61]

Command & Conquer: Red Alert 3 menerima review positif secara umum, kebanyakan menekankan pada kerjasama yang kuat dan komponen multiplayernya. Permainan ini dipuji karena peperangan navalnya yang terintegrasi dengan gameplaynya, yang biasanya diabaikan di kebanyakan real time strategy games. Selain itu permainan ini dipuji atas ceritanya yang cukup ringan. Lingkungan yang lebih berwarna dibandingkan dengan Command & Conquer 3: Tiberium Wars.

[

Tidak ada komentar:

Posting Komentar